05 Januari 2010

HARAPAN

قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui, (Q.S.39:39)


Ustadz Zainal Muttaqin (Mantan Pimpinan Redaksi SABILI) pernah memberikan kami tausiyah. Begini kira-kira intinya:

Tanda kehidupan adalah adanya gerak. Dari sel tubuh kita yang paling kecil hingga tata surya yang begitu besar, semunya bergerak. Kita hidup harus bergerak, bekerja dan terus berkarya. Karena itulah tandanya kita hidup. Diam justru akan mendatangkan penyakit, bahkan bisa menjadi sumber penyakit. Ibarat air, air yang diam dan tergenang gampang menjadi sarang penyakit.


Saya kemudian merenung... lalu apa yang mendorong (roh) gerakan tersebut? Suatu yang membedakan manusia yang berakal dengan makhluk lain adalah bahwa aktifitas manusia digerakkan oleh adanya harapan.


Aktifitas yang didorong oleh harapan ini melahirkan beraneka budaya dan keindahan, aturan dan tata krama. Berbeda dengan aktifitas yang semata didorong oleh insting. Insting hanya menuntut terpenuhinya keinginan tanpa peduli akibatnya. Insting lapar membawa orang untuk makan. Namun harapan untuk memperoleh nilai manfaat dari makanan serta dampak yang akan ditimbulkan olehnya membuat orang selektif dalam memilih apa yang perlu dan boleh dimakan.


Harapan, atau sering juga disebut nawaitu (niat) dalam aktifitas memang sangat berpengaruh pada kualitas suatu aktifitas.


Baik Muslim maupun bukan, semuanya punya harapan dalam setiap aktifitas mereka... bahkan seorang atheis-pun punya harapan dalam hidupnya. Namun harapan itu adakalanya palsu dan menipu, sebagaimana harapannya orang-orang kafir itu.


Allah berfirman:


لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلا فِي ضَلالٍ


“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, Padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.” (Q.S.13:14)


Suatu yang medorong seorang Muslim semangat dalam beraktifitas, adalah adanya harapan yang kuat ini. Semakin kuat harapannya, semakin semangat ia dalam berupaya, sehingga hal itu mampu melupakan sakitnya dalam berupaya mencapai harapan...



وَلا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا


“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S.4:104)


=> Teruslah beramal, dan hanya pada-Nya kita berharap dariamalan tersebut

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ


“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (Q.S. 94:7)


Share/Save/Bookmark

0 Comments: