عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ الْخَطْمِيِّ الأَنْصَارِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فِي دُعَائِهِ: "اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يَنْفَعُنِي حُبُّهُ عِنْدَكَ اللَّهُمَّ مَا رَزَقْتَنِي مِمَّا أُحِبُّ فَاجْعَلْهُ قُوَّةً لِي فِيمَا تُحِبُّ اللَّهُمَّ وَمَا زَوَيْتَ عَنِّي مِمَّا أُحِبُّ فَاجْعَلْهُ فَرَاغًا لِي فِيمَا تُحِبُّ". قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
سنن الترمذي / كتاب دعوات عن رسول الله / باب ما جاء فى عقد التسبيح باليد / 3413
Dari Abdullah bin Yazid al- Khathmy al-Anshary Radhiyallahu ‘anhu, Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a dalam (sebuah) do’a beliau: “Yaa Allah! Anugerahkanlah aku cinta-Mu. Dan anugerahkanlah aku cinta orang-orang yang cinta mereka dapat mendatangkan manfaat bagiku di sisi-Mu.
Yaa Allah! Apa saja yang aku cintai yang telah Engkau anugerahkan ia untukku, jadikanlah ia itu sebagai kekuatan bagiku dalam (melaksanakan) apa yang Engkau cintai.
Yaa Allah! Apa saja yang aku cintai yang tidak berkenan Engkau anugerahkan dia kepadaku, jadikanlah hal itu sebagai sarana agar aku dapat mengkonsentrasikan diri terhadap apa yang Engkau cintai.”
Abu Isa berkata: Hadits ini Hasan Garib.
(H.R. Tirmidzi, Kitab Do’a-do’a, Bab Menghitung bilangan tasbih dengan tangan, Hadits No.3413)
SYARAH MUFRADAT (Penjelasan Kata dan Kalimat) :
- اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حُبَّكَ (Yaa Allah! Anugerahkanlah aku cinta-Mu) = Karena tidak ada kebahagiaan, kelezatan, serta kebaikan bagi hati kecuali dengan menjadikan kecintaan kepada Allah lebih utama daripada kecintan kepada selain-Nya
- اللَّهُمَّ مَا رَزَقْتَنِي مِمَّا أُحِبُّ (Apa saja yang aku cintai yang telah Engkau anugerahkan ia untukku) = yaitu apa saja yang Engkau berikan kepadaku yang aku cintai/ aku sukai, (seperti) berupa kesehatan jasmani, kekuatan jasmani, perbendaharaan dunia seperti harta, kedudukan, anak-anak dan waktu luang.
- فَاجْعَلْهُ قُوَّةً لِي (jadikanlah ia itu sebagai kekuatan bagiku) = yakni, jadikanlah ia sebagai bekal untukku
- فِيمَا تُحِبُّ (dalam (melaksanakan) apa yang Engkau cintai) = maksudnya, agar aku menggunakannya dalam ketaatan dan ibadah yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.
- اللَّهُمَّ وَمَا زَوَيْتَ (Yaa Allah! Apa saja yang tidak Engkau anugerahkan) = yakni, apa saja yang Engkau tahan dan Engkau palingkan
- عَنِّي (dariku/ untukku) = yakni, Engkau mencegahnya dariku dan tidak Engkau berikan kepadaku
- مِمَّا أُحِبُّ (Apa saja yang aku cintai) = Yakni, apa saja yang aku senangi berupa harta, kedudukan, anak-anak dan yang semisalnya.
- فَاجْعَلْهُ فَرَاغًا لِي (jadikanlah hal itu sebagai sarana agar aku dapat mengkonsentrasikan diri) = yakni, sebagai sebab kosongnya kecendrungan jiwaku (kepada yang lain)
- فِيمَا تُحِبُّ (terhadap apa yang Engkau cintai) = yakni, dari berdzikir, berfikir, ketaatan dan ibadah.
- Al-Qadhy berkata: Yakni, apa saja yang aku cintai yang Engkau palingkan dariku (tidak diberikan), maka singkirkanlah dia dari hatiku, dan jadikanlah ia sebagai penyebab agar aku dapat berkonsentrasi dalam ketaatan kepada-Mu. Janganlah Engkau buat hatiku sibuk dengan (memikrkan)nya, sehingga memalingkanku dari kesibukan beribadah kepada-Mu (Tuhfah al-Ahwadzy Syarah Jami’ Tirmidzi)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى: يَا مُحَمَّدُ إِذَا صَلَّيْتَ فَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا حَقٌّ فَادْرُسُوهَا ثُمَّ تَعَلَّمُوهَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
سنن الترمذي / تفسير القرآن عن رسول الله / من سورة ص / 3157
ARTINYA:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tuhanku Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman: “ Wahai Muhammad! Jika engkau sedang shalat / berdo’a, maka katakanlah: Yaa Allah! Sungguh ku mohon pada-Mu (agar aku dapat melakukan) amalan yang baik, (dapat) meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, dan (ku mohon pula) agar Engkau mengampunkan aku dan merahmati aku. Apabila Engkau hendak menimpakan suatu fitnah (azab) pada suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan terhindar dari fitnah itu. Aku memohon pada-Mu akan cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan cinta (pada) amalan yang dapat mendekatkanku pada cinta-Mu”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya ia itu (apa yang disampaikan Allah) adalah haq (benar adanya), maka pelajarilah, kemudian sajarkanlah ia”. Abu Isa berkata: Hadits ini Hasan Shahih
(H.R. Tirmidzi, Kitab Tafsir Al-Qur`an, Bab Surah Shad, Hadits No.3157. diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dari Mu’adz bin Jabal r.a.)
0 Comments:
Post a Comment