18 Januari 2009

RESOLUSI BUKAN SOLUSI


Sejak tanggal 27 Januari 2008 Israel memborbardir kota Gaza dan membantai penduduknya tanpa pandang bulu. Ini bukanlah tontonan baru kekejaman Israel. Dunia sudah terlalu sering melihat kekejaman Israel, namun entah kenapa Amerika, Australia dan genk-genknya yang katanya paling membela HAM justru tanpa malu membenarkan tindakan Israel tersebut. Dunia internasional (PBB) dan dunia Arab-pun seolah tidak bisa berbuat apa-apa. Pertemuan-pertemuan mereka hanya membuahkan sebuah resolusi: resolusi perdamaian. Namun apakah ini cukup untuk menyelesaikan masalah?



Sebagai bangsa yang sudah berpengalaman dijajah dan memperjuangkan kemerdekaan, seharusnya bangsa kita dan bangsa-bangsa lain yang pernah mengalami penjajahan bisa lebih memahami perjuangan yang dilakukan HAMAS dan bangsa Palestina. Selama Israel masih bercokol di Palestina, mencaplok tanah mereka sejengkal demi sejengkal dan bahkan mengklaim tanah tersebut sebagai tanah mereka maka selama itu juga perlawanaan akan terus mereka lakukan. Atau dengan kata lain: tidak ada kata damai!

Bagi penjajah Israel, perlawanan yang diberikan HAMAS dan bangsa Palestina adalah tindakan terror dan para pejuangnya disebut terroris. Persis ketika Bangsa indonesia berjuang mengusir penjajah, para pejuang disebut ekstrimis dan pengacau oleh Belanda. Maka kita tidak heran ketika HAMAS di cap sebagai terroris oleh Israel dan Amerika dan diamini oleh negara-negara pelopor penjajahan yang lain. Amerika adalah suko guru penjajahan yang sangat dikagumi oleh Israel. Serangan terbaru Amerika ke Afghanistan dengan dalih menangkap Osama bin Laden atas tuduhan peledakan WTC yang tidak didasari bukti yang nyata (bahkan chanel 911 di Amerika sendiri memaparkan bukti-bukti bahwa ini adalah sebuah konspirasi Amerika sendiri) dan serangannya ke Irak dengan dalih karena Irak mengembangkan senjata pemusnah massal (dan ternyata tidak terbukti), adalah mata pelajaran yang sangat menginspirasi Israel: toh ternyata dunia tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan ikut mengamini saja.

Maka mengharapkan mereka-mereka untuk menciptakan perdamaian di Palestina adalah omomg kosong semata. Terbukti hasil yang dikeluarkan hanya sebuah resolusi perdamaian yang bahkan tidak dipatuhi Israel. Kenapa mereka tidak berani mengirim pasukannya untuk memaksa Israel keluar dari Gaza seperti yang mereka lakukan terhadap Irak?

Intinya, Resolusi damai bukanlah solusi atas permasalahan penjajahan Palestina oleh Israel. Solusi satu-satunya adalah Israel harus keluar dari Palestina, atau mereka tunduk di bawah kedaulatan pemerintahan Palestina sebagai pemilik sah atas tanah Palestina. Seandainyapun perjanjian perdamaian bisa terjadi, pastinya tidak akan bisa berlangsung lama. Karena memaksa bangsa Palestina menerima gencatan senjata yang mengikat untuk selamanya sama saja memaksa mereka untuk merelakan bangsa mereka dijajah untuk selamanya. Mengharapkan para penjajah menyelesaikan penjajahan adalah hal yang sia-sia dan hanya mengulur-ulur waktu.


Share/Save/Bookmark

0 Comments: